Iklan

Iklan

Okara
Agustus 31, 2024, 20:59 WIB
Last Updated 2024-08-31T13:59:11Z
Bisnis

Kelas Menengah Terancam: Dampak Pembatasan BBM Pertalite dan Subsidi KRL

Read To
Advertisement
Kelas Menengah Terancam: Dampak Pembatasan BBM Pertalite dan Subsidi KRL


Okara - Selama lima tahun terakhir, populasi kelas menengah di Indonesia terus mengalami penurunan. Tauhid Ahmad, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah terkait penyaluran subsidi yang dinilai kurang tepat sasaran, termasuk rencana pembatasan BBM Pertalite dan subsidi tarif KRL Jabodetabek berbasis NIK.

Tauhid menegaskan bahwa alokasi subsidi sangat penting untuk menjaga stabilitas kelompok berpendapatan menengah. "Beberapa subsidi memang diperlukan biar kelas menengahnya enggak semakin turun," ujar Tauhid pada Sabtu (31/8/2024).

Ia berharap agar kebijakan penyaluran BBM Pertalite yang tepat sasaran tidak memberatkan pengguna sepeda motor, yang mayoritas berasal dari kalangan kelas menengah. Sementara itu, ia mempertanyakan kebijakan pemerintah yang masih membolehkan beberapa pemilik mobil untuk menggunakan BBM bersubsidi.

"Paling enggak kalau motor jangan dihapus. Tentu kelas menengah banyak di situ. Kalau mobil mampu, itu menengah ke atas. Masa mobilnya disubsidi, KRL-nya dibatasi," tegasnya.

Kekhawatiran Tauhid juga terkait dengan daya beli kelas menengah yang semakin tergerus akibat kenaikan pengeluaran, terutama untuk kebutuhan pokok yang terus meningkat seiring dengan inflasi.

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga telah membuka pendaftaran QR Code untuk pembelian BBM Pertalite, yang saat ini difokuskan pada kendaraan roda empat di beberapa wilayah Indonesia. Proses pendaftaran ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan subsidi BBM lebih tepat sasaran, terutama dengan mempertimbangkan lokasi SPBU yang menjual BBM subsidi dan karakteristik daerah tersebut.

Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dilakukan sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah dan tetap mengedepankan prinsip subsidi tepat sasaran.

Pertamina juga terus mendukung program subsidi tepat dengan mendata pengguna BBM bersubsidi melalui pendaftaran QR Code. Masyarakat yang belum mendaftar diimbau untuk segera melakukannya agar dapat terus menikmati subsidi BBM. Program ini saat ini difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan beberapa wilayah non-Jamali.

Selain itu, Pertamina juga menyediakan Help Desk di SPBU untuk membantu masyarakat memahami prosedur pendaftaran subsidi tepat Pertalite. Masyarakat dapat mendaftarkan kendaraannya melalui website resmi Pertamina dan menghubungi call center untuk informasi lebih lanjut.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa subsidi BBM Pertalite dapat disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, sembari mengurangi beban pengeluaran masyarakat kelas menengah yang sudah cukup besar.


(*)