Advertisement
Okara.biz.id - Allah SWT dengan segala kebijaksanaan-Nya telah memerintahkan umat-Nya untuk mendirikan shalat pada sepertiga malam terakhir. Banyak hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan shalat Tahajjud, salah satunya adalah pengaruh positif bagi jiwa dan kesehatan. Al-Quran menyebutkan, "Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan" (QS Al-Muzzammil [73]: 6).
Ketika seseorang bangun di malam hari untuk melaksanakan shalat Tahajjud, keesokan harinya ia akan merasa lebih bersemangat dan optimis. Hal ini terjadi karena malam sebelumnya, ia telah meluangkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengungkapkan segala kegundahan dan doanya kepada Sang Pencipta.
Seorang ahli psikoneuroimunologi, Dr. Moh. Sholeh, M.Pd., telah meneliti manfaat shalat Tahajjud dari sudut pandang ilmu kejiwaan, saraf, dan sistem imun. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa shalat Tahajjud memiliki efek yang signifikan dalam meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi pesimisme, dan memupuk pola pikir positif. Dengan demikian, shalat Tahajjud dapat membantu seseorang menjauhi pemikiran negatif serta meningkatkan rasa optimis dan keberanian.
Lebih jauh lagi, Dr. Sholeh menjelaskan bahwa salah satu dampak dari shalat Tahajjud adalah maqâmam mahmûdah, atau posisi yang terpuji. Ini termasuk dalam konteks kesehatan, di mana pelaksanaan Tahajjud yang khusyuk dan ikhlas dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan fisik dan mental seseorang.
Agar shalat Tahajjud dapat memberikan manfaat kesehatan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi: shalat dilakukan dengan khusyuk, penuh keikhlasan, gerakan yang tepat sesuai tuntunan Rasulullah SAW, dan dilakukan secara konsisten. Khusyuk berarti pikiran terfokus hanya kepada Allah, ikhlas berarti melakukannya semata-mata demi keridhaan-Nya, dan konsistensi artinya shalat Tahajjud harus dikerjakan secara berkelanjutan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang rutin melaksanakan Tahajjud dapat terhindar dari stres. Stres, seperti yang diketahui, adalah salah satu penyebab utama berbagai penyakit di masyarakat. Shalat Tahajjud yang dilakukan dengan benar dapat mengontrol hormon kortisol—hormon yang memengaruhi ketenangan seseorang. Ketika kadar kortisol seimbang, tubuh akan berada dalam kondisi homeostatis, atau keseimbangan. Sebaliknya, jika kadar kortisol meningkat akibat stres, maka berbagai penyakit dapat muncul.
Dengan demikian, shalat Tahajjud tidak hanya memberikan ketenangan jiwa, tetapi juga membantu memperkuat sistem imun tubuh dan melindungi dari berbagai penyakit. Bagi mereka yang melaksanakannya dengan istiqamah, Tahajjud menjadi sumber kekuatan fisik dan spiritual.
(*)