Iklan

Iklan

Okara
September 05, 2024, 20:57 WIB
Last Updated 2024-09-05T13:57:24Z
NewsRegional

Pertamina Siap Dukung Kebijakan BBM Rendah Sulfur, Jakarta Jadi Prioritas

Read To
Advertisement
Pertamina Siap Dukung Kebijakan BBM Rendah Sulfur, Jakarta Jadi Prioritas



Okara.biz.id - Pertamina dinilai telah siap untuk memproduksi dan mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur, sejalan dengan kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mendorong penerapan BBM ramah lingkungan di sektor transportasi. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, mengungkapkan bahwa Pertamina sangat siap mendukung kebijakan ini. "Pertamina telah memiliki infrastruktur yang siap, termasuk kilang di Balongan yang mampu memproduksi 900 ribu barel BBM diesel rendah sulfur per bulan," ujar Ferdy dalam keterangannya, Kamis.

Ia menambahkan bahwa beberapa produk BBM rendah sulfur yang telah diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex, sudah sesuai dengan standar internasional. Pertamina Dex, misalnya, merupakan bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur hanya 50 ppm dan angka setana (CN) 53, yang dianggap ramah lingkungan dan dapat menjaga performa mesin.

Selain itu, BBM jenis Dexlite juga telah memenuhi standar emisi yang lebih baik meskipun mengandung sulfur maksimal 1.200 ppm. Menurut Ferdy, langkah pemerintah untuk menerapkan kebijakan ini adalah keputusan yang tepat dan perlu diapresiasi oleh masyarakat.

Namun, ia mengingatkan bahwa harga BBM rendah sulfur cenderung lebih tinggi dibandingkan BBM dengan kandungan sulfur lebih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan subsidi dari APBN agar kebijakan ini tidak membebani masyarakat, terutama di wilayah yang masih bersih dari polusi udara.

"Distribusi BBM rendah sulfur sebaiknya difokuskan di daerah yang tingkat polusinya tinggi seperti Jakarta, sebelum merambah ke wilayah lain," tambah Ferdy.

Pertamina juga telah memulai langkah nyata dengan menyiapkan tiga SPBU di Jakarta sebagai titik awal penjualan BBM diesel rendah sulfur. Jakarta dipilih karena kondisi polusi udaranya yang buruk, sehingga penerapan BBM ramah lingkungan menjadi prioritas utama di ibu kota.

Kebijakan ini diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas udara, sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem lingkungan hidup di Indonesia.

(*)