Advertisement
Okara.biz.id - Saham perusahaan pertukaran kripto Coinbase (COIN) mengalami minggu terburuknya tahun ini, menyusul penurunan tajam saham perusahaan penambang Bitcoin, Marathon Digital (MARA), yang anjlok hingga 20%. Selain itu, sekeranjang saham terkait kripto yang dilacak oleh Schwab juga jatuh ke level terendah sejak Februari 2024.
Aksi jual besar-besaran di industri kripto mencerminkan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan ekonomi Amerika Serikat, diperburuk oleh penurunan harga Bitcoin, Ethereum, dan aset-aset berisiko lainnya. Menurut laporan CNBC pada Sabtu (7/9/2024), Nasdaq, indeks yang banyak diisi saham-saham teknologi, turun 5,8% selama seminggu terakhir, mencatat kinerja terburuknya sejak Januari 2022.
Secara historis, bulan September memang sering kali menjadi periode yang sulit bagi aset kripto. Berdasarkan data dari CoinGlass, Bitcoin mencatat kerugian rata-rata 4,8% di bulan ini. Selain itu, Indeks Ketakutan & Keserakahan Kripto saat ini berada di zona "Ketakutan Ekstrem," mengindikasikan kekhawatiran besar dari para investor.
Bitcoin sendiri merosot ke level terendahnya sejak Februari, turun 4% dalam 24 jam terakhir, dengan nilai berkisar di angka USD 54.000. Sementara itu, Ether, mata uang kripto terbesar kedua, anjlok 12% menjadi sekitar USD 2.200. Total kapitalisasi pasar kripto juga turun hampir 30% dari puncaknya di awal 2024, kini berada di angka USD 1,9 triliun dari sebelumnya USD 2,67 triliun.
Token-token altcoin lainnya, seperti SOL dari Solana, XRP, dan ADA milik Cardano, juga mengalami penurunan signifikan, dengan nilai yang merosot lebih dari 8% dalam sepekan terakhir. Pasar kripto saat ini menghadapi tantangan besar seiring dengan kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan tekanan dari berbagai faktor makroekonomi.
(*)