Iklan

Iklan

Okara
September 06, 2024, 21:13 WIB
Last Updated 2024-09-06T14:13:18Z
Islami

Shalat sebagai Sumber Ketenangan dan Kekuatan

Read To
Advertisement
Shalat sebagai Sumber Ketenangan dan Kekuatan


Okara.biz.id - Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Dan shalat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, yaitu mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya" (QS Al-Baqarah [2]: 45-46). Ini menegaskan bahwa shalat adalah sarana untuk mencari pertolongan dalam menghadapi kesulitan hidup.

Hudzaifah, seorang sahabat Nabi SAW, menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan shalat setiap kali menghadapi kesulitan. Bahkan, dalam momen yang sangat berat seperti Perang Ahzab, beliau tetap beribadah dengan khusyuk. Ini menunjukkan bahwa shalat bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga sumber kekuatan spiritual yang mendalam.

Apakah benar shalat dapat memberikan kekuatan? Jawabannya adalah iya, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi SAW dan dipertegas dalam Al-Qur’an. Ketika seseorang diuji dengan kesulitan hidup dan kemudian mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat, ia akan merasakan kelapangan dan kedamaian batin yang luar biasa.

Mengapa ini bisa terjadi? Karena shalat adalah cara seseorang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ketika manusia menyadari kelemahannya dan mencari perlindungan kepada Allah, ia akan merasakan ketenangan batin yang sulit didapatkan dari hal lain. Ketenangan ini yang akan melahirkan energi positif untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.

Sebagai ibadah, shalat tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga menjadi media untuk meraih kekuatan spiritual. Ketika seseorang menyandarkan dirinya kepada kekuatan Allah yang Maha Kuasa, ia akan merasakan kebutuhan akan perlindungan dan pertolongan terpenuhi, yang pada akhirnya membawa ketenangan.

Bukan hanya Nabi SAW yang merasakan kekuatan dari shalat. Shalahuddin Al-Ayyubi, seorang pahlawan Islam dalam Perang Salib, selalu memastikan pasukannya melaksanakan shalat Tahajjud sebelum memulai pertempuran. Ia percaya bahwa kekuatan spiritual dari shalat akan memberikan kekuatan fisik dan mental yang diperlukan untuk menghadapi musuh.

Allah telah menjadikan shalat sebagai tempat berlabuhnya hati dan sumber ketenangan bagi hamba-Nya. Sebagaimana Rasulullah SAW yang mendapatkan hiburan dari Allah dengan perintah shalat dalam peristiwa Isra' Mi'raj, kita pun dapat merasakan hal yang sama ketika menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Shalat adalah jawaban bagi kegelisahan hati dan pelipur lara bagi mereka yang mencari ketenangan. Tidak ada yang lebih meyakinkan selain janji Allah yang berbunyi, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." Maka, jika masih ada keraguan, cobalah membuktikannya sendiri dalam kehidupan nyata bahwa shalat memang menjadi sumber ketenangan sejati.




(*)