Iklan

Iklan

Okara
Oktober 14, 2024, 14:17 WIB
Last Updated 2024-10-14T07:17:03Z
Edukasi

6 Tips Mencegah Kecanduan Teknologi pada Anak

Read To
Advertisement
6 Tips Mencegah Kecanduan Teknologi pada Anak



Okara.biz.id - Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bahkan bagi anak-anak. Namun, orang tua perlu waspada terhadap risiko kecanduan teknologi. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah kecanduan teknologi pada anak berdasarkan panduan dari Departemen Pengembangan Anak di Rumah Sakit KK Women’s and Children’s Hospital (KKH), Singapura.

Tanda-Tanda Kecanduan Teknologi pada Anak


Kecanduan teknologi pada anak dapat dikenali dari beberapa tanda, antara lain:

1. Penggunaan perangkat secara berlebihan yang menyebabkan anak menarik diri dari interaksi sosial.
2. Sering meminta menggunakan perangkat dan marah atau tantrum ketika permintaan tersebut tidak dipenuhi atau perangkat diambil.
3. Menghindari aktivitas lain, seperti enggan melakukan rutinitas harian seperti tidur karena ingin terus bermain dengan perangkat.
4. Keterpakuan pada karakter dalam permainan atau video, serta menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk hal tersebut.

Cara Mencegah Kecanduan Teknologi pada Anak


Orang tua dan pengasuh harus berani tegas dalam menetapkan batasan penggunaan teknologi. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Batasi waktu layar pada TV, komputer, dan perangkat mobile hingga 30 menit setiap sesi. Pastikan total waktu layar per hari tidak melebihi rekomendasi usia.
2. Jadwalkan waktu khusus untuk menggunakan perangkat dan rencanakan aktivitas fisik yang menyenangkan untuk anak di luar waktu tersebut.
3. Jauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur anak dan simpan perangkat setelah digunakan.
4. Terapkan waktu bebas teknologi, misalnya saat makan, mengerjakan PR, dan sebelum tidur. Buat juga zona bebas teknologi seperti di kamar tidur dan ruang makan.
5. Ajarkan anak tentang moderasi dalam penggunaan teknologi. Berikan pujian saat anak mampu mengendalikan diri dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
6. Awasi penggunaan perangkat dengan cara menggunakan perangkat bersama anak. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk berkomunikasi dan berbagi nilai-nilai keluarga.

Meskipun teknologi dapat membantu mengisi waktu anak, orang tua harus tetap terlibat secara aktif dalam rutinitas harian anak dengan berkomunikasi, bermain, dan beraktivitas bersama mereka.

Bahaya Penggunaan Teknologi yang Berlebihan


Penggunaan perangkat secara berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Menurut Dr. Arjandas Mahadev, Kepala dan Konsultan Senior dari Departemen Bedah Ortopedi Anak di KKH, risiko-risiko yang mungkin timbul antara lain:

1. Gangguan konsentrasi dan memori jangka pendek yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan perilaku.
2. Obesitas yang meningkat pada anak-anak akibat kurangnya aktivitas fisik.
3. Masalah keterampilan motorik halus, seperti menulis tangan, karena berkurangnya aktivitas bermain tradisional seperti bermain balok, menggambar, dan kerajinan tangan.
4. Postur tubuh yang buruk, atau “kifosis postural,” akibat posisi tubuh yang salah saat menggunakan perangkat.

Anak-anak yang terbiasa menggunakan perangkat dengan posisi membungkuk dapat merasakan nyeri pada leher dan punggung. Dalam beberapa kasus, fisioterapi mungkin diperlukan untuk mengajarkan kebiasaan postur yang baik.

Apakah Anak Perlu Dilarang Menggunakan Smartphone atau Tablet?


Tidak perlu sepenuhnya melarang anak dari penggunaan perangkat mobile. Kuncinya adalah penggunaan moderat yang seimbang dengan aktivitas sosial dan fisik lainnya. Beberapa panduan waktu layar dari American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Paediatric Society (2010) adalah sebagai berikut:

- Anak di bawah 2 tahun: tidak diperbolehkan terpapar layar sama sekali.
- Anak usia 2 hingga 4 tahun: waktu layar dibatasi kurang dari 1 jam per hari.
- Anak usia 5 tahun ke atas: tidak lebih dari 2 jam waktu layar rekreasi per hari.

Pentingnya Bermain Interaktif


Anak-anak perlu aktif dan terlibat dalam permainan interaktif untuk mendukung perkembangan motorik kasar dan halus, kognitif, sosial, dan komunikasi mereka. Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan ketika anak mulai menggunakan media sosial seiring bertambahnya usia. Ajarkan anak untuk berkomunikasi dengan sopan dan positif agar terhindar dari risiko perundungan online.

Dengan membimbing anak dalam penggunaan teknologi secara bijak, orang tua dapat memperkuat hubungan positif dengan anak dan mendukung perkembangan mereka secara sehat.


(*)