Iklan

Iklan

Okara
Oktober 15, 2024, 22:04 WIB
Last Updated 2024-12-22T03:05:44Z
Health

Cara Efektif Melatih Anak Agar Cepat Bicara: Saran dari IDAI

Read To
Advertisement
Cara Efektif Melatih Anak Agar Cepat Bicara: Saran dari IDAI


Okara.biz.id - Mengajarkan anak berbicara dengan cepat adalah salah satu tantangan penting yang dihadapi banyak orang tua. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua untuk mendorong kemampuan bicara anak secara optimal. Hal ini dapat mencegah terjadinya keterlambatan bicara atau speech delay, yang seringkali menjadi kekhawatiran.

Dalam sebuah webinar bertajuk “Keterlambatan Bicara pada Anak” yang digelar pada Selasa, 15 Oktober 2024, Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menjelaskan bahwa stimulasi langsung dari orang tua atau pengasuh sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan bicara anak. "Diberikan stimulasi secara langsung oleh orang tuanya atau caregiver, diajak ngobrol untuk mengasah kemampuan agar tidak mengalami speech delay,” ujarnya.

Pentingnya Pola Asah, Asih, dan Asuh

Piprim mengusulkan agar orang tua menerapkan pola asah, asih, dan asuh dalam mendidik anak. Ketiga elemen ini saling berhubungan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan optimal, termasuk dalam hal bicara.

1. Asah kemampuan bicara dilakukan dengan menstimulasi anak menggunakan kata-kata sederhana sehari-hari. Orang tua diharapkan berbicara dengan anak secara rutin untuk membiasakan mereka mendengar dan merespons. Ini dapat mempercepat proses pembelajaran bahasa pada anak.

2. Asih atau kasih sayang juga tak kalah penting. Hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak berkontribusi pada kepercayaan diri anak dalam belajar berbicara. Piprim menekankan bahwa anak yang mendapatkan cinta kasih dan perhatian penuh akan merasa aman untuk mengeksplorasi kemampuan bicara mereka.

3. Asuh mengacu pada cara pengasuhan yang sehat, termasuk memberikan nutrisi yang baik. Nutrisi yang cukup sangat mendukung perkembangan otak, yang berhubungan langsung dengan kemampuan bicara anak.

Bahaya Penggunaan Gawai Berlebihan

Piprim juga menyoroti bahaya penggunaan gawai (screen time) pada anak-anak. Orang tua sering kali memberikan gawai kepada anak untuk membuat mereka tenang, namun hal ini justru bisa berdampak negatif pada perkembangan bicara. “Jangan sampai anak dilimpahkan pada gawai. Memang anak jadi anteng dan orang tua tidak diganggu, tetapi ini sangat berpengaruh pada perkembangannya serta aspek negatif lainnya,” tambahnya.

Menurut Piprim, gawai bisa menghambat interaksi langsung antara anak dan orang tua, yang penting untuk perkembangan bicara. Interaksi verbal yang kurang akan membuat anak kesulitan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi mereka.


Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K), seorang spesialis anak konsultan tumbuh kembang, menegaskan bahwa penggunaan gawai yang berlebihan atau screen time adalah salah satu penyebab utama keterlambatan bicara pada anak. "Screen time yang berlebihan mengurangi waktu anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga memperlambat perkembangan bahasa," jelas Fitri.

Selain screen time, Fitri juga mengungkapkan bahwa kurangnya stimulasi dari orang tua dan pola asuh yang kurang tepat, seperti permisif, overprotektif, atau bahkan pengabaian (neglect), dapat mempengaruhi kemampuan bicara anak. Pola asuh yang terlalu longgar atau terlalu ketat bisa menghambat perkembangan komunikasi anak.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi keterlambatan bicara meliputi kelainan organ bicara, gangguan saraf, gangguan perilaku, hingga keterlambatan perkembangan kognitif. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memantau perkembangan bicara anak sejak dini dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika ada kekhawatiran.

Kesimpulan

Melatih anak agar cepat bicara memerlukan peran aktif orang tua dalam memberikan stimulasi verbal yang rutin dan interaksi emosional yang sehat. Penggunaan gawai yang berlebihan harus dihindari karena dapat mempengaruhi perkembangan bicara anak. Dengan pendekatan yang tepat melalui pola asah, asih, dan asuh, anak diharapkan dapat mencapai kemampuan berbicara yang sesuai dengan usianya.


(*)