Advertisement
Okara.biz.id - Hampir setiap orang mengalami perubahan berat badan pada suatu waktu dalam hidup mereka. Diet, olahraga, kehamilan, perubahan hormon, dan penuaan dapat memengaruhi berat badan, dan fluktuasi ini umumnya dianggap normal. Namun, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bukanlah hal yang normal dan bisa menjadi tanda adanya penyakit serius, seperti kanker. Faktanya, penurunan berat badan dapat menjadi gejala kanker maupun efek samping dari pengobatan atau penyakit itu sendiri.
Menurunnya berat badan tanpa alasan yang jelas tidak selalu berarti seseorang mengidap kanker. Namun, jumlah berat badan yang hilang penting untuk diperhatikan. Kehilangan beberapa kilogram mungkin tidak mengkhawatirkan, tetapi penurunan 10 kilogram atau lebih tanpa penjelasan bisa menjadi tanda bahaya. Menurut American Cancer Society, penurunan berat badan yang signifikan sering terjadi pada kanker yang mempengaruhi lambung, pankreas, kerongkongan, dan paru-paru.
"Bagi banyak orang yang menderita kanker, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan ini adalah salah satu indikasi pertama adanya penyakit," kata Dr. Munveer Bhangoo, seorang ahli hematologi dan onkologi di Scripps Cancer Center dan Scripps Clinic. "Seseorang yang kehilangan berat badan sebanyak ini tanpa alasan yang jelas sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya."
Kanker dan Penurunan Berat Badan
Beberapa faktor dapat menyebabkan penurunan berat badan yang terkait dengan kanker. Sel kanker membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan sel normal, sehingga tubuh mungkin membakar lebih banyak kalori bahkan saat beristirahat. Sel kanker juga melepaskan zat yang mempengaruhi cara tubuh menggunakan kalori dari makanan, yang bisa berkontribusi pada penurunan berat badan.
Selain itu, saat tubuh berusaha melawan kanker, sistem kekebalan menghasilkan zat bernama sitokin yang meningkatkan peradangan. Sitokin ini dapat mengubah metabolisme dan mengganggu hormon yang mengontrol nafsu makan, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan lebih lanjut.
Beberapa jenis kanker lebih mungkin menyebabkan penurunan berat badan dibandingkan yang lain. Kanker yang mempengaruhi mulut atau tenggorokan dapat membuat proses mengunyah atau menelan menjadi sulit. Pasien yang mengalami mual, yang merupakan efek samping umum dari kanker, mungkin tidak memiliki nafsu makan atau tidak bisa mempertahankan makanan di dalam perut. Tumor yang mempengaruhi organ di sekitar perut, seperti kanker ovarium, dapat menekan lambung seiring dengan pertumbuhannya, sehingga pasien merasa kenyang meskipun hanya makan sedikit.
Pengobatan Kanker dan Penurunan Berat Badan
Pengobatan kanker juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat menyebabkan mual dan muntah, serta hilangnya nafsu makan. Beberapa pasien juga mengalami luka di mulut yang membuat makan menjadi sulit atau menyakitkan.
Kanker tidak hanya memberikan beban fisik tetapi juga emosional. Selain kelelahan dan kelemahan, pasien mungkin mengalami stres, depresi, atau kecemasan — yang semuanya dapat berdampak negatif pada nafsu makan dan tingkat energi.
Cara Mengatasi Penurunan Berat Badan pada Pasien Kanker
Beruntung, ada banyak cara yang bisa dilakukan pasien kanker untuk menjaga pola makan yang sehat selama pengobatan kanker. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami penurunan berat badan, kehilangan otot, atau rendah energi akibat kanker, berkonsultasilah dengan dokter dan tim perawatan Anda. Mereka dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada masalah ini dan memberikan saran untuk mengatasinya.
Di Scripps, misalnya, perawat khusus akan mendampingi pasien kanker untuk mengakses layanan dukungan yang membantu mereka merasa lebih baik sepanjang perawatan. Ahli gizi yang khusus menangani pasien kanker bekerja sama dengan pasien untuk menyusun rencana makan yang sehat sesuai kebutuhan individu. Selain itu, obat anti-mual dapat membantu meredakan mual dan merangsang nafsu makan.
Spesialis olahraga juga dapat merancang program latihan yang dipersonalisasi untuk mencegah kehilangan otot dan meningkatkan tingkat energi pasien. Ahli kesehatan perilaku, seperti psikolog dan pekerja sosial, membantu mengatasi tantangan emosional, yang juga berdampak positif pada nafsu makan.
Kanker dan Penurunan Berat Badan
Beberapa faktor dapat menyebabkan penurunan berat badan yang terkait dengan kanker. Sel kanker membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan sel normal, sehingga tubuh mungkin membakar lebih banyak kalori bahkan saat beristirahat. Sel kanker juga melepaskan zat yang mempengaruhi cara tubuh menggunakan kalori dari makanan, yang bisa berkontribusi pada penurunan berat badan.
Selain itu, saat tubuh berusaha melawan kanker, sistem kekebalan menghasilkan zat bernama sitokin yang meningkatkan peradangan. Sitokin ini dapat mengubah metabolisme dan mengganggu hormon yang mengontrol nafsu makan, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan lebih lanjut.
Beberapa jenis kanker lebih mungkin menyebabkan penurunan berat badan dibandingkan yang lain. Kanker yang mempengaruhi mulut atau tenggorokan dapat membuat proses mengunyah atau menelan menjadi sulit. Pasien yang mengalami mual, yang merupakan efek samping umum dari kanker, mungkin tidak memiliki nafsu makan atau tidak bisa mempertahankan makanan di dalam perut. Tumor yang mempengaruhi organ di sekitar perut, seperti kanker ovarium, dapat menekan lambung seiring dengan pertumbuhannya, sehingga pasien merasa kenyang meskipun hanya makan sedikit.
Pengobatan Kanker dan Penurunan Berat Badan
Pengobatan kanker juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat menyebabkan mual dan muntah, serta hilangnya nafsu makan. Beberapa pasien juga mengalami luka di mulut yang membuat makan menjadi sulit atau menyakitkan.
Kanker tidak hanya memberikan beban fisik tetapi juga emosional. Selain kelelahan dan kelemahan, pasien mungkin mengalami stres, depresi, atau kecemasan — yang semuanya dapat berdampak negatif pada nafsu makan dan tingkat energi.
Cara Mengatasi Penurunan Berat Badan pada Pasien Kanker
Beruntung, ada banyak cara yang bisa dilakukan pasien kanker untuk menjaga pola makan yang sehat selama pengobatan kanker. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami penurunan berat badan, kehilangan otot, atau rendah energi akibat kanker, berkonsultasilah dengan dokter dan tim perawatan Anda. Mereka dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada masalah ini dan memberikan saran untuk mengatasinya.
Di Scripps, misalnya, perawat khusus akan mendampingi pasien kanker untuk mengakses layanan dukungan yang membantu mereka merasa lebih baik sepanjang perawatan. Ahli gizi yang khusus menangani pasien kanker bekerja sama dengan pasien untuk menyusun rencana makan yang sehat sesuai kebutuhan individu. Selain itu, obat anti-mual dapat membantu meredakan mual dan merangsang nafsu makan.
Spesialis olahraga juga dapat merancang program latihan yang dipersonalisasi untuk mencegah kehilangan otot dan meningkatkan tingkat energi pasien. Ahli kesehatan perilaku, seperti psikolog dan pekerja sosial, membantu mengatasi tantangan emosional, yang juga berdampak positif pada nafsu makan.
Akhirnya, bagi banyak pasien, mengetahui bahwa mereka tidak sendiri bisa menjadi “obat” yang sangat kuat. Anggota kelompok dukungan kanker sering berbagi informasi dan tips tentang diet, olahraga, serta perawatan diri yang bermanfaat.
(*)